Loading...
Bolmongkab-CSIRT. TRANSFORMASI
digital telah mengubah cara hidup dan bekerja di seluruh dunia sekaligus
mendorong inovasi dan pertumbuhan di berbagai sektor. Dengan peningkatan jumlah
pengguna internet yang mencapai 5,4 miliar pada 2023, teknologi digital telah
membawa kemudahan dan efisiensi yang luar biasa ke dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, peningkatan itu juga menyertakan risiko dan tantangan yang signifikan,
terutama dalam hal keamanan siber.
Pentingnya
keamanan siber dalam transformasi digital
Sebagai inti dari revolusi digital, keamanan siber menjadi
krusial karena setiap aspek dari kehidupan kita, baik itu perbankan,
pendidikan, atau kesehatan, semakin terhubung. Penyalahgunaan data dan serangan
siber telah menimbulkan kerugian besar bagi individu dan organisasi. Melansir
laman PurpleSec, terdapat peningkatan serangan siber sebesar 600 persen selama
pandemi Covid-19. Sementara, data Badan Siber dan Sandi Negara menunjukkan
bahwa Indonesia mengalami lebih dari 400 juta insiden anomali lalu lintas yang
menunjukkan aktivitas siber yang mencurigakan pada 2023. Kejahatan siber tidak
hanya mengancam keuangan, tetapi juga privasi dan keamanan individu. Membuat
pendekatan holistik dalam keamanan siber tidak hanya penting, tetapi juga
mendesak.
Pendekatan holistik
dalam keamanan siber
Pendekatan holistik terhadap keamanan siber melibatkan tiga
komponen utama, yakni orang, proses, dan teknologi. Ketiga faktor ini harus
bekerja secara sinergis untuk menciptakan pertahanan yang efektif terhadap
ancaman siber.
1. Orang (People)
Menyadarkan dan melatih karyawan, pelanggan, dan masyarakat luas
tentang pentingnya keamanan siber adalah langkah pertama dan paling penting.
Edukasi tentang phishing, malware, dan tindakan keamanan lainnya dapat membantu
individu mengenali dan menghindari ancaman. Pelatihan berkelanjutan dan
simulasi serangan juga penting untuk memastikan bahwa setiap individu dalam
organisasi dapat merespons ancaman dengan tepat dan cepat. Penting untuk
membangun budaya keamanan yang kuat di dalam organisasi. Karyawan harus merasa
bahwa mereka adalah bagian dari garis pertahanan pertama dalam melindungi aset
informasi. Program kesadaran keamanan siber yang komprehensif dapat mencakup
sesi pelatihan rutin, pengujian pengetahuan, dan penyebaran informasi tentang
ancaman terbaru serta teknik perlindungan.
2.Proses (Process)
Organisasi perlu mengembangkan dan memelihara kebijakan keamanan
yang mencakup penilaian risiko yang teratur, strategi mitigasi, dan protokol
respons insiden. Proses ini memastikan bahwa tindakan pencegahan ada di tempat
dan bahwa respons yang cepat dan efektif dapat dilaksanakan saat insiden
keamanan terjadi. Pengembangan dan penerapan standar keamanan, audit berkala,
serta latihan penanggulangan insiden adalah bagian penting dari proses ini.
Proses manajemen risiko harus menjadi bagian integral dari strategi bisnis
organisasi. Identifikasi aset kritis, penilaian kerentanan, dan analisis dampak
bisnis adalah langkah-langkah kunci dalam mengembangkan strategi mitigasi
risiko. Selain itu, memiliki rencana pemulihan bencana dan kelangsungan bisnis
yang teruji juga dapat memastikan bahwa operasi bisnis dapat dilanjutkan dengan
minimal gangguan jika terjadi serangan siber.
3.Teknologi (Technology)
Investasi dalam teknologi keamanan yang tepat adalah krusial.
Ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada firewall, antivirus, enkripsi, dan
solusi berbasis komputasi awan yang bisa melindungi infrastruktur IT dari
serangan eksternal. Teknologi, seperti sistem deteksi dan pencegahan intrusi
(IDS/IPS), analitik keamanan berbasis kecerdasan buatan, dan blockchain untuk
keamanan data, juga dapat meningkatkan kemampuan pertahanan terhadap ancaman
siber yang semakin canggih. Perkembangan teknologi juga membawa tantangan baru.
Serangan berbasis AI dan penggunaan Internet of Things (IoT) yang semakin luas
menambah kompleksitas dalam lanskap ancaman. Oleh karena itu, adopsi teknologi
keamanan yang canggih, seperti pemantauan jaringan real-time, analitik
prediktif, dan otomatisasi respons insiden menjadi semakin penting untuk
menghadapi ancaman yang terus berkembang.
Memimpin dengan contoh
dalam edukasi keamanan siber
Swiss German University (SGU) telah menetapkan standar dalam
pendidikan keamanan siber di Indonesia dengan program-program yang tidak hanya
menyediakan pemahaman teoretis yang kuat, tetapi juga keterampilan praktis yang
diperlukan di dunia nyata. SGU mendirikan Research Security Operation Center
yang menawarkan TGuardāpaket SOC open-source yang memberikan pengalaman
langsung dalam menghadapi dan menangani ancaman siber. Inisiatif itu tidak
hanya meningkatkan kesiapan siswa dalam menghadapi tantangan nyata, tetapi juga
membekali mereka untuk berkontribusi terhadap industri keamanan siber secara
lebih luas. TGuard adalah produk penelitian yang menunjukkan bahwa SGU tidak
hanya mengajarkan teori, tetapi juga praktik dalam bidang keamanan siber.
Dengan memanfaatkan teknologi open-source, TGuard memungkinkan siswa untuk
memahami dan mengimplementasikan konsep-konsep keamanan siber dalam lingkungan
yang aman dan terkendali. Program itu memberikan pengalaman langsung dalam
penggunaan alat dan teknik terbaru dalam bidang keamanan siber, memperkuat
keterampilan praktis siswa, dan mempersiapkan mereka untuk berkarier di
industri keamanan siber.
Membangun ekosistem
keamanan siber yang resilien
Membangun ekosistem keamanan siber yang resilien memerlukan
kolaborasi yang erat antara pemerintah, industri, dan institusi akademis.
Keberhasilan ini tergantung pada kemampuan kita untuk berbagi pengetahuan,
sumber daya, dan praktik terbaik. Integrasi strategis dari pendidikan keamanan
siber, seperti yang dilakukan oleh SGU, memperkuat fondasi ekosistem tersebut
dan membantu mengamankan infrastruktur kritis nasional serta informasi pribadi
dari serangan siber yang semakin canggih. Kolaborasi internasional juga
memainkan peran penting dalam memperkuat ekosistem keamanan siber. Berbagi
intelijen ancaman, mengembangkan standar keamanan global, dan melaksanakan
latihan keamanan bersama dapat membantu meningkatkan ketahanan terhadap
serangan siber. Selain itu, dukungan terhadap inovasi teknologi keamanan dan
penelitian dalam bidang keamanan siber juga dapat membantu menemukan solusi
baru untuk menghadapi ancaman yang terus berkembang.
Tantangan dan peluang di
masa depan
Di masa depan, tantangan dalam bidang keamanan siber akan
semakin kompleks seiring dengan berkembangnya teknologi baru, seperti AI, IoT,
dan komputasi kuantum. Namun, setiap tantangan juga membawa peluang untuk
inovasi dan pengembangan solusi baru. Organisasi harus siap beradaptasi dengan
cepat terhadap perubahan lanskap ancaman dan memanfaatkan teknologi baru untuk
meningkatkan pertahanan siber mereka. Selain itu, peningkatan kesadaran dan pendidikan
tentang keamanan siber di kalangan masyarakat umum juga penting. Masyarakat
harus memahami pentingnya melindungi informasi pribadi mereka dan mengambil
langkah-langkah untuk mengamankan perangkat dan jaringan mereka. Pemerintah dan
organisasi dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran dan
memberikan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung keamanan siber di
tingkat individu.
Transformasi digital telah membawa banyak manfaat bagi kehidupan
kita, tetapi juga menghadirkan tantangan signifikan dalam hal keamanan siber.
Pendekatan holistik yang melibatkan orang, proses, dan teknologi adalah kunci
untuk menghadapi ancaman siber yang semakin canggih. SGU telah menunjukkan
contoh yang baik dalam pendidikan keamanan siber dan mempersiapkan siswa untuk
berkarier di industri yang kritis ini. Dengan kolaborasi yang erat antara
pemerintah, industri, dan institusi akademis, kita dapat membangun ekosistem
keamanan siber yang resilien dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Dengan adopsi teknologi keamanan terbaru dan strategi yang efektif, kita dapat
melindungi infrastruktur digital kita dari ancaman yang terus berkembang.
Melalui pendidikan, pelatihan, dan kolaborasi, kita dapat memastikan bahwa
transformasi digital membawa manfaat yang maksimal dengan risiko yang minimal.
Keamanan siber harus menjadi prioritas utama dalam strategi transformasi
digital untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan terjamin bagi semua.